Cara Hitung Break Even Point: Menentukan Titik Impas Dengan Mudah

Hello kawan-kawan! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung break even point atau titik impas. Jika kamu memiliki bisnis atau berencana untuk memulai bisnis, mengetahui cara menghitung break even point sangat penting. Dengan mengetahui titik impas, kamu dapat menentukan jumlah penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai keuntungan. Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Pendahuluan

Break even point adalah titik di mana pendapatan bisnis sama dengan biaya yang dikeluarkan. Artinya, bisnis tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. Mengetahui break even point sangat penting karena dapat membantu kamu dalam pengambilan keputusan bisnis, seperti menentukan harga jual, mengevaluasi strategi pemasaran, dan menghitung target penjualan.

Untuk menghitung break even point, terdapat beberapa komponen penting yang perlu diketahui, antara lain biaya tetap, biaya variabel, dan harga jual per unit produk atau jasa. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun volume penjualan berubah, seperti biaya sewa tempat usaha atau gaji karyawan tetap. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan volume penjualan, misalnya bahan baku atau biaya produksi.

Setelah mengetahui definisi dan komponen-komponen yang terlibat, mari kita lanjut ke bagian inti pembahasan mengenai cara menghitung break even point.

1. Menentukan Harga Jual per Unit

Langkah pertama dalam menghitung break even point adalah menentukan harga jual per unit produk atau jasa. Harga jual per unit haruslah mencakup semua biaya yang dikeluarkan, baik biaya tetap maupun biaya variabel, serta memberikan keuntungan yang diinginkan. Untuk menentukan harga jual per unit, kamu perlu melakukan analisis pasar, melihat harga pesaing, serta mempertimbangkan kualitas dan keunggulan produk atau jasa yang kamu tawarkan.

2. Menghitung Biaya Tetap

Setelah menentukan harga jual per unit, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya tetap. Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah meskipun volume penjualan berubah. Beberapa contoh biaya tetap adalah biaya sewa tempat usaha, gaji karyawan tetap, biaya listrik, dan biaya administrasi. Untuk menghitung biaya tetap, kamu perlu mencatat semua biaya tersebut dalam rentang waktu tertentu, misalnya per bulan atau per tahun.

3. Menghitung Biaya Variabel

Setelah menghitung biaya tetap, langkah berikutnya adalah menghitung biaya variabel. Biaya variabel merupakan biaya yang berubah sesuai dengan volume penjualan. Contoh biaya variabel adalah bahan baku, biaya produksi, dan biaya pemasaran. Untuk menghitung biaya variabel, kamu perlu mengetahui biaya per unit produk atau jasa, serta volume penjualan dalam rentang waktu tertentu.

4. Menghitung Break Even Point dalam Unit

Setelah mengetahui harga jual per unit, biaya tetap, dan biaya variabel, langkah selanjutnya adalah menghitung break even point dalam unit. Break even point dalam unit dapat dihitung dengan rumus sederhana, yaitu:

Break Even Point (dalam unit) = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)

Dengan menghitung break even point dalam unit, kamu dapat mengetahui jumlah produk atau jasa yang perlu dijual agar bisnis tidak mengalami kerugian.

5. Menghitung Break Even Point dalam Rupiah

Terakhir, langkah terakhir adalah menghitung break even point dalam rupiah. Break even point dalam rupiah dapat dihitung dengan rumus:

Break Even Point (dalam rupiah) = Break Even Point (dalam unit) x Harga Jual per Unit

Dengan mengetahui break even point dalam rupiah, kamu dapat mengetahui jumlah pendapatan yang dibutuhkan agar bisnis mencapai titik impas.

Penjelasan Lengkap dan Contoh Perhitungan

Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai cara menghitung break even point beserta contoh perhitungannya, kamu bisa mengunjungi artikel kami yang berjudul “Cara Menghitung Break Even Point: Penjelasan Lengkap dan Contoh Perhitungan”. Di artikel tersebut, kamu akan mendapatkan contoh perhitungan break even point yang lebih detail dan tabel perhitungan yang memudahkan dalam menghitung break even point.

Kesimpulan

Dalam menjalankan bisnis, mengetahui cara menghitung break even point sangat penting. Dengan mengetahui titik impas, kamu dapat membuat strategi pemasaran yang efektif, menentukan harga jual yang tepat, serta menghitung target penjualan yang realistis. Selain itu, dengan mengetahui break even point, kamu juga dapat mengevaluasi kinerja bisnis dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apa yang dimaksud dengan break even point?

Break even point adalah titik di mana pendapatan bisnis sama dengan biaya yang dikeluarkan, sehingga bisnis tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.

2. Mengapa menghitung break even point penting?

Menghitung break even point penting karena dapat membantu dalam pengambilan keputusan bisnis, menentukan harga jual yang tepat, serta menghitung target penjualan yang realistis.

3. Bagaimana cara menghitung break even point?

Untuk menghitung break even point, kamu perlu menentukan harga jual per unit, menghitung biaya tetap dan biaya variabel, serta menggunakan rumus break even point.

4. Apa bedanya break even point dalam unit dan dalam rupiah?

Break even point dalam unit mengacu pada jumlah produk atau jasa yang perlu dijual agar bisnis mencapai titik impas, sedangkan break even point dalam rupiah mengacu pada jumlah pendapatan yang dibutuhkan agar bisnis mencapai titik impas.

5. Apa manfaat mengetahui break even point?

Manfaat mengetahui break even point antara lain dapat membuat strategi pemasaran yang efektif, menentukan harga jual yang tepat, serta menghitung target penjualan yang realistis.

Demikianlah penjelasan mengenai cara menghitung break even point. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan dan membantu kamu dalam mengelola bisnis. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!